Hari ini aku teringat tentang saat pertama kali kita saling bertemu, bertatap mata dan bercengkrama setelah ?900KM jarak yang memisahkan antara Batam dan Jakarta.

Begitu berkesan pertemuan pada hari itu dan banyak hal yang membuat kita bisa tertawa sejenak melepaskan beban pikiran kita masing-masing, sangat hangat sekali, bahkan seperti aku telah mengenalmu di kehidupan sebelumnya.

Melihat tawa dan senyummu saat itu merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bagiku dan aku merasakan hal yang sama atas penilaian mu terhadap ku. Jarak harus kembali memisahkan kita namun tidak dengan perasaan yang mulai timbul dalam hati kita berdua dan terus bertumbuh.

Kita pun sepakat untuk berdoa kepada Tuhan atas rencana kita dan selalu bersyukur kepada Tuhan atas Penggenapan dan Perkenanan-Nya lebih dari yang kita pikirkan.

1 Yohanes 4:18-19 Di dalam kasih tidak ada ketakutan, merupakan ayat yang meneguhkan kita berdua untuk menjalani sebuah hubungan special terlebih ketika kita sepakat untuk melangkah ke jenjang pernikahan.

Kita yang sebelumnya masing-masing terus berdoa, menantikan pasangan yang sepadan akhirnya dipertemukan dan aku yakin itu semua karena Perkenanan Tuhan dalam hidup kita berdua.

Aku memilihmu karena kamu punya pribadi yang luar biasa, seorang wanita kuat, pintar, mandiri, memiliki visi dan yang paling utama adalah seorang takut kepada Tuhan.

Karena bagiku, kamu bukan sekedar pilihan atau angan-angan atau bukan karena tidak ada pilihan lain sehingga aku memilihmu, sama sekali tidak.

Aku memilih kamu bukan hanya sekedar memilih tapi bagiku kamu adalah prioritas ku yang akan senantiasa aku butuhkan dalam hidupku, kayaknya sebuah nafas yang terus aku butuhkan tanpa henti, hingga nafas itu yang berhenti dengan sendirinya.

Pernikahan bukan mengenai target atau batas umur saja, namun pernikahan adalah sebuah janji suci kita kepada Tuhan dan tugas kita memastikan segala sesuatunya berjalan sesuai dengan rencana Tuhan.

Batam, Maret 2019